Me and VITILIGO

VITILIGO merupakan salah satu penyakit kulit. Penyakit ini biasanya berbentuk bercak-bercak putih pada kulit dan dapat terjadi pada segala usia, tapi umumnya sebelum penderita menginjak usia 20 tahun atau bahkan sejak ia dilahirkan.

Perkembangan vitiligo tidak dapat diperkirakan tidak sama pada tiap penderita. Ada yang menyebar dengan cepat dan ada yang lambat. Sebagian besar penderitanya kekurangan zat melanin yang menyebabkan penderita kehilangan pigmen tubuh secara perlahan-lahan dan bisa sampai merubah seluruh warna permukaan kulit.
 (Vitiligo : Mulai menyebar dari area tangan)

Gejala dan Perkembangan Vitiligo
Ada dua jenis gejala yang dialami oleh penderita penyakit vitiligo ini. Yang pertama, seorang bayi yang dilahirkan sudah menderita penyakit ini. Hal ini dapat dilihat dari warna kulit yang terlihat putih dan pucat / bukan karakter kulit orang Indonesia yang berwarna kuning kecoklatan. Jika sejak lahir seorang bayi sudah menderita penyakit ini kemungkinan disebabkan oleh factor gen / keturunan dari orang tua maupun keluarga kandung yang merupakan seorang penderita vitiligo.

Yang kedua, munculnya penyakit pada usia menginjak dewasa (antara usia 10 – 20 tahun). Biasanya diawali dengan munculkan bercak putih di area kulit yang lebih rentan terkena sinar matahari (seperti jari-jari tangan, kaki, muka, dan sekitar leher) dan juga area tekukan / siku tangan, dan menjalar semakin melebar sehingga kulit yang berwarna putih tersebut menjadi lebih luas sampai seluruh kulit berwarna putih.
Penyebab utama dari munculnya penyakit ini adalah kurangnya pigmen / zar warna di dalam tubuh. Sehingga tidak hanya kulit saja yang akan kehilangan warna alami, bagian tubuh seperti rambut, alis, dan juga retina mata juga akan berubah warna menjadi putih / pirang (untuk retina sendiri biasanya berubah warna menjadi kuning / biru).

Ada ada dengan VITILIGO? Kenapa harus ane tulis tentang VITILIGO?
Ya…. Saya seorang penderita penyakit viti ini. Saat itu saya berusia 24 tahun, cukup jauh memang dengan data kedokteran tentang usia terjangkitnya penderita akan penyakit ini pada kebanyakan kasus.

Walaupun tidak menular tetapi penyakit ini membuat saya sangat malu dengan perubahan warna kulit, rambut, dan mata yang terjadi pada tubuh saya. Yang lebih menyiksa lagi adalah saat saya harus terpapar langsung dengan sinar matahari, selain mata yang tidak kuat dengan sinar matahari juga kulit saya akan merasa gatal, memerah, dan melepuh sehari kemudian. Hal tersebut yang membuat saya harus berpikir dua kali dalam melakukan aktivitas hobi yang sudah sering saya lakukan yaitu MANCING.

Sampai saat ini penyebab di balik kekurangan melanin ini belum diketahui secara pasti. Tetapi para pakar menduga penyakit ini berhubungan dengan beberapa faktor risiko.
1.     Faktor keturunan. Sekitar 1 dari 5 pengidap vitiligo memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang sama.
2.       Mengidap penyakit autoimun lain, misalnya hipertiroidismediabetes atau penyakit Addison.
3.       Stres.
4.       Mengalami kerusakan kulit, misalnya akibat terbakar matahari.
5.       Terpajan senyawa kimia tertentu.

Dan saya mungkin termasuk pada golongan nomor 3, yaitu stress. Hahaha!!!!

Di tengah kepanikan / ketakukan / dan rasa malu yang saya rasakan, saya berusaha keras untuk menyebuhkan penyakit saya ini, antara lain:
·         Mengganti sabun mandi yang khusus untuk perawatan kulit
·         Selalu menambahkan antiseptic di bak air yang digunakan untuk mandi
·         Mandi 3 kali sehari, (yaitu pagi, siang, dan sore)
·         Rajin mengkonsumsi vitamin D dan B yang baik untuk regenerasi kulit
·         Membeli obat herbal khusus “JELLY GAMAT” (maaf bukan promosi) yang terbilang mahal bagi saya
·     Dan juga berobat ke dokter specialist kulit yang setiap kali control membutuhkan biaya 300rb untuk obat dosis jangka waktu 1 minggu (mahal juga bagi saya)
·    Dan yang paling parah adalah mengoleskan alkohol + lada hitam di area viti setiap malam (rasanya sangat menyiksa)

Namun semua itu sama sekali tidak membuahkan hasil, sempat merasa putus asa memang. Dan pada suatu saat saya menemukan cara baru untuk menenangkan diri saya terhadap ketakukan pada penyakit ini. Yaitu, saya rubah pola pikir saya dari mengobati menjadi menyesuaikan diri.

Ya.. menyesuaikan diri. Ini tidak membantu memang, tapi setidaknya bisa menenangkan diri saya, membuat saya tidak lagi merasa malu dan juga tidak merasa tertekan. Dan yang paling penting adalah, penyakit ini tidak lagi menyita 90% pikiran saya seperti yang selama ini saya rasakan.

Yang harus disadari adalah, “SAMPAI SAAT INI PENYAKIT VITILIGO TIDAK BISA DISEMBUHKAN”. Kecuali jika melakukan operasi kulit dengan kulit implant yang diambilkan dari area yang masih normal (contoh punggung / pantat) dan di implant ke area yang sudah terkena viti ini. Tapi pertanyaanya, apakah kita mau merubah kodrat yang sudah digariskan Allah YME. Kalau saya secara pribadi tidak mau dan juga akan memakan biaya yang sangat besar. Amit – amit deh!

Pesan Bagi Penderita Vitiligo
1.    Jangan pernah merasa berbeda dengan orang normal karena sebenarnya kita sama hanya warna saja yang membedakan. Ingat satu hal, penyakit ini tidak menular, dan untuk penampilan sebenarnya orang yang lebih jelek dari penderita vitiligo masih banyak di dunia ini. Jadi jangan sekali-kali penampilan membuat kita merasa minder. So…. PD aja.
2.     Jalani hidup seperti biasa. Ketika orang menghina (pengalaman pribadi dikatain pesugihan bulus putih), jadikan hinaan tsb sebagai gurauan dan jangan dimasukan dalam hati atau lebih baik lagi dijadikan motivasi dalam menjalan hidup.
3.      Nikmati saya vitiligo! Pada dasarnya banyak orang hitam ingin putih, dan orang putih ingin hitam, jadi nikmati saja. Diluar negeri banyak kok orang yang berkulit pucat dan berambut pirang dan mereka PD.


dulu

sekarang

Saya rasa cuma ini yang bisa saya bagi buat temen-temen penderita vitiligo. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk meningkatkan mental kalian atau minimal membuat kalian tidak merasa malu karena kalian gak sendiri.

Suatu hari pernah saya baca artikel tentang seorang penderita vitiligo yang berhasil sembuh dari penyakit ini. Obatnya cuma 1, yaitu “SELALU HAVE FUN, DAN JANGAN PERNAH STRESS APALAGI TERTEKAN”. Ini yang membuat saya mencoba hal yang sama dan akhirnya sekarang saya tidak lagi merasa terganggu dengan penyakit ini. Dan Alhamdulillah sekarang warna rambut saya mulai menghitam, mata saya sudah kembali normal, dan warna kulit yang sudah memutih mulai kembali ke warna aslinya. Tidak instan memang, tetapi semoga kesembuhan ini bisa bertahan sampai seluruh warna kulit saya bisa kembali seperti semula. Amin…

Oke sekian tulisan saya tentang “me and VITILIGO” akhir kata “I enjoyed it”.

Thank’s all

6 comments:

  1. betul.....tetep semangat dan buang segala kepanikan atas stres (baca : hinaan), diri kita hanya seperti apa yang kita pikirkan....biarkan orang berkata apa...diri kita akan menjadi apa yang termaktub dalam pikiran kita sendiri...itu yang paling penting...keep ur spirits, just enjoy it...

    ReplyDelete
  2. bang gmn keadaannya sekarang? saya jg kena ini, tapi belum ada perubahan, malah makin melebar, minta saran obat bang, oya itu brp lama ya prosesnya sampe muncul warna kulit baru? terima kasih atas tanggapannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cb tanya dokter. Biasanya dijawab ga bisa disembuhkan cuma bisa mencegah biar ga tambah parah. Jalanin aja, viti bkn penyakit ko, mlh uniq menurutq. Asal gak stress psti bisa sembuh. Yg penting yakin n ttp semangat. Obat banyak, tp sampai skrg q ga pernah n ga pny keingininan cr obat, krn uda mulai berkurang dg sendirinya...

      Delete
  3. Sy sbg orang tua yg saat ini punya putri yg sptinya kena Viti,sy sdg khawatir dan sangat takut krn kbtulan anaknya memang kurang PD,tp dari 3 thn yll,sy perhatikan hny di bibir bawah kliatan putih,mnurut dokter itu Viti,tp sy masih agak optimis bhw itu bukan Viti,andaikan itu Viti gmn caranya utk kasih anaknya spy PD,mohon sarannya,trima kasih

    ReplyDelete
  4. Saya juga penderita viti sudah 2 thn ini,, tpi sya ttp jalani keadaan ini sprti biasa.. yah saya mendengar karna viti blm ada obat yg bs menyembuhkan dgn total.. jd percaya diri dan yakin semua bisa dilewati jgn hiraukan nyinyiran org2 biarkan saja.

    ReplyDelete
  5. Saya juga penderita viti sudah 2 thn ini,, tpi sya ttp jalani keadaan ini sprti biasa.. yah saya mendengar karna viti blm ada obat yg bs menyembuhkan dgn total.. jd percaya diri dan yakin semua bisa dilewati jgn hiraukan nyinyiran org2 biarkan saja.

    ReplyDelete